Saturday, December 11, 2010

**PERSPEKTIF CINTA DALAM ISLAM**


Melalui penyata yang juga merupakan surat kiriman dari Allah tertera mengenai
cinta.

a) Cinta kehadrat Ilahi.

Ketinggian nilai taqarrub Al-Abid kepada Khaliq dapat dikesan melalui skil
cinta murni kehadrat Ilahi. Tanpa cinta kepada Allah perlakuan hamba tidak memberi pulangan yang bererti sedangkan ia menjadi tunjang kepada Islam ialah mengenali dan dan menyintai Allah.
(أول الدين معرفة الله ).

Sinaran cinta itu jua akan mendorong hamba bertindak ikhlas di mihrab
pengabdian diri kepada Allah serta menghasilkan cahaya iman yang mantap. Firman Allah SWT :

- Surah Al-baqarah ayat : 165 –

Meletakkan diri dalam zumrah orang-orang yang menyintai Allah mestilah
bertindak penuh dengan mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya.Firman Allah SWT :

- Surah Al-Kahfi ayat : 11 –

Pencinta Allah adalah pemilik iman yang komited merangkap pejuang yang
dinamis.Mereka menanggapi kewujudan Allah sebagai Qadhi Rabbul Jalil yang tiada tandingan.
Firman Allah SWT :

- Surah Al-Maidah ayat : 50 –
- Surah an-Nisa’ ayat : 124 –

Merekalah tentera Allah yang aktif dan terpilih untuk bertugas gigih bagi
memastikan agama tertegak di muka bumi ini,pula layak menyandang pingat kejayan sejati.

- Surah Al-Maidah ayat : 54 –

Individu mukmin dalam memburu kesempurnaan ibadat dan kejayaan perjuangan sepastinya merangkul erat nilai cinta kepada Allah.

1. تقرب إلى الله
2. مراقبة الله
3. جهاد فى سبيل الله

Kecintaan kepada Allah antara semboyan untuk mengundang nusrah dan cinta
Allah sedangkan nusrah dan cinta Allah pula menjadi saranan terpenting yang digunakan untuk menjamin keistiqomahan dan kekuatan dalam menghadapi konspirasi musuh-musuh Allah .

Memiliki cinta Allah seharusnya menjadi kebanggaan individu mukmin lantaran keagungan nilai dan ketulusan ihsan-Nya.Namun menjadi suatu kesukaran untuk meraih cinta Allah tanpa pengabdian yang menjurus tepat kepada-Nya. Menjelaskan tentang nilai cinta Allah telah berkata :

العلامة أبو يزيد البسطامى : ليس العجب من حبى لك وأنا عبد فقير إنما العجب من حبك لى وأنت ملك قدير
ترجمة فى الطبقات الكبرى 1/65)

b) Kecintaan kepada Rasul

Perutusan duta besar المصطفى ملعمadalah pemegang mohor yang maha Agung
untuk menguruskan dan mengendalikan titah perintah عزوجل sehingga terlaksana pengabdian diri kepada Allah dan pembenterasan الطواغيت
Firman Allah SWT :

- Surah An-Nahl ayat : 36 –

Justeru itu menjadi hak mutlak bagi Baginda Rasul saw bahawa ia semestinya
dicintai lantaran Baginda telah berselut lumpur menghidupkan obor diri sekaligus menyungkurkan puak jahili.


Menyintai Baginda Rasul saw bererti memberi syahadah dan ikatan bai’ah demi perlaksanaan syariat Allah SWT.Firman Allah SWT :

- Surah Al-Hasyar ayat : 7 –

Realiti cinta kepada Saiyidil Mursalin saw mampu menghadirkan cinta Allah
sebagai satu gandingan cinta sejagat. Cinta inilah yang berenergy tinggi ke lokasi tenang dan bahagia serta penyelamat dari sentuhan azab.Firman Allah SWT :

- Surah At-Taubah ayat : 24 –

c) Cinta mukmin

Interaksi cinta sesama mukmin antara pembuluh yang menyalurkan ‘Izzah dan
Himmah Ummah Muhammadiah. Keprihatinan Islam mengorientasi ummah berkombinasi dan bersepadu adalah melalui perlaksanaan program ukhuwwah Addiniah yang bercagarkan percintaan sesama insan.Abu Al A’la Al Maududi dalam risalahnya (تيف السبيل إلى وحدة الأمة الإسلامية ) telah merakamkan :

لست مبالغا فيما أقول أنه لا توجد نظرية لا فى لقديم ولا فى الحديث توجد الإنسانية وتصلح أساسا للدولة العالمية إلا نظرية الإسلام والإسلام فقط هذه هى منهجية الوحيدة التى باستطاعتها أن تجمع بين الناس جميعا وتجعل منهم عائلة واحدة يتكون منها مجتمع عالمى و تنشاء عليها دولة عالمية.

Jalinan erat hati dan tenaga sesama mukmin,menyuburkan semangat تناصر dalam pembinaan akidah yang mantap,sosial yang sihat dan kekuatan tenaga yang ampuh.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولا بيع بعضكم على بيع بعض وكونوا عباد الله إخوانا المسلم أخو المسلم لا يظلم ولا يخذله ولا يحقره التقوى ها هنا ويشير إلى صدره ثلاث مرات ( أخرجه المسلم )

Akidah yang mantap, sosial yang sihat dan kekuatan yang ampuh merupakan senjata serampang tiga yang efektif untuk menggempur elemen jahiliyyah dan menangani manipulasi Al-Ahzab moden. Berlangsungnya pembelengguan dan penjajahan ummah kini lantaran ketandusan cinta dan kegersangan kasih sayang. Dunia kini merintih kehausan عدالة – سعادة – ومحبة angkara retaknya solidariti ummah.lantas itulah Allah berfirman :
واعتصموا بحبل الله جميعا و لا تفرقوا واذكروا نعمة الله عليكم……..

Hariku Yang Berduri..

Ya Allah, betapa boring dan x kuatnya aku hari ni, kenapa jadi begini? seluruh urat saraf ku rasa lemah lesu. Mngkin ada yang dah putus agaknya urat ni...Tergolek kiri, tergolek kanan..hurmmm,bilik ni bagaikn keranda je aku rasa..

Cicak pun x de..Benciiiiiiiiiiiiiiiiiii...oiiii diri..nape ni? apa yang tak kena dengan aku hari ni..Aduhai..mau saja aku meraound seluruh kota hutan batu yang kaki dan bingit dengan keegoan ini..

Ego??kota ini EGO?..atau aku yang poyooo..hu..hu..bantut agaknya otak ni..Buku ni senyap je..bercakaplah sesuatu dengan aku..cakapppppp!!..nanti kena campak baru tahu..

Aku teringat satu ayat Al-Quran..Beginilah caraku kalau dah resah dan gundah tahap gaban..bukan pi bunuh diri or minum racun tikus or book kat Tanjung Rambutan..kelibat isytifar menyuntingku..Aku bagaikan anak dara sunti di suntingnya..rasa tenang dan malu sayang mendatang serta mngusik geloraku menjadi samudra yang tenang..Bila ayat demi ayat ku sentuh dengan mata dan ku rasa dengan hati serta aku ladani dan penghayatan..ada desahan bayu dingin, sedingin sajlu membelai nuraniku..

Allah berfirman yang bermaksud : “Dan janganlah engkau menurut orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingati Kami, lalu ia mengikutkan hawa nafsunya.” (al-Kahf: 28)

Emm itu peringatan yang keras, apakah aku harus melayan nafsu sunyi dan gundahku?? buat lagi pada ,muka, x dengar cakap Allah, sebab tu gundah gulana..Cuba bawa banyak zikir. Itu pesan arwah mama..Emmm berdesing telingaku..rasa muka macam udang kena bakar tepi laut musim tenang..Padan muka aku, telan air liur pun rasa dawai..

Wednesday, December 8, 2010

Ku Pinang engkau dengan Hamdalah...



Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah diciptakannya pasangan-pasanganmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung padanya. Dan Allah menjadikan di antara kalian perasaan tenteram dan kasih sayang. Pada yang demikian ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Ketika tiba masa usia aqil baligh, maka perasaan ingin memperhatikan dan diperhatikan lawan jenis begitu bergejolak. Banyak perasaan aneh dan bayang-bayang suatu sosok berseliweran tak karuan. Kadang bayang-bayang itu menjauh tapi kadang terasa amat dekat. Kadang seorang pemuda bisa bersikap acuh pada bayang-bayang itu tapi kadang terjebak dan menjadi lumpuh. Perasaan sepi tiba-tiba menyergap ke seluruh ruang hati. Hati terasa sedih dan hidup terasa hampa. Seakan apa yang dilakukannya jadi sia-sia. Hidup tidak bergairah. Ada setitik harapan tapi berjuta titik kekhawatiran justru mendominasi.
Perasaan semakin tak menentu ketika harapan itu mulai mengarah kepada lawan jenis. Semua yang dilakukannya jadi serba salah. Sampai kapan hal ini berlangsung? Jawabnya ada pada pemuda itu sendiri. Kapan ia akan menghentikan semua ini. Sekarang, hari ini, esok, atau tahun- tahun besok. Semakin panjang upaya penyelesaian dilakukan yang jelas perasaan sakit dan tertekan semakin tak terperikan. Sebaliknya semakin cepat / pendek waktu penyelesaian diupayakan, kebahagiaan & kegairahan hidup segera dirasakan. Hidup menjadi lebih berarti & segala usahanya terasa lebih bermakna.
Penyelesaian apa yang dimaksud? Menikah! Ya menikah adalah alat solusi untuk menghentikan berbagai kehampaan yang terus mendera. Lantas kapan? Bilakah ia bisa dilaksanakan? Segera! Segera di sini jelas berbeda dengan tergesa- gesa. Untuk membedakan antara segera dengan tergesa- gesa, bisa dilihat dari dua cara :
Pertama, tanda-tanda hati. Orang yang mempunyai niat tulus, kata Imam Ja’far, adalah dia yang hatinya tenang, sebab hati yang tenang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari upaya membuat niat murni untuk Allah dalam segala perkara. Kalau menyegerakan menikah karena niat yang jernih, Insya Allah hati akan merasakan sakinah, yaitu ketenangan jiwa saat menghadapi masalah-masalah yang harus diselesaikan. Kita merasa yakin, meskipun harapan & kekhawatiran meliputi dada. Lain lagi dengan tergesa-gesa. Ketergesaan ditandai oleh perasaan tidak aman & hati yang diliputi kecemasan yang memburu.
Kedua, tanda-tanda perumpamaan. Ibarat orang bikin bubur kacang hijau, ada beberapa bahan yang diperlukan. Bahan paling pokok adalah gula & kacang hijau. Jika gula & kacang hijau dimasukkan air kemudian direbus, maka akan didapati kacang hijau tidak mengembang. Ini namanya tergesa-gesa. Kalau gula baru dimasukkan setelah kacang hijaunya mekar ini namanya menyegerakan. Tapi kalau lupa, tidak segera memasukkan gula setelah kacang hijaunya mekar cukup lama orang akan kehilangan banyak zat gizi yang penting.
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda : “Tiga orang yang selalu diberi pertolongan Allah adalah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang selalu memberi penawar & seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya” (HR Thabrani)
Banyak jalan yang dapat menghantarkan orang kepada peminangan & pernikahan. Banyak sebab yang mendekatkan dua orang yang saling jauh menjadi suami istri yang penuh barakah & diridhai Allah. Ketika niat sudah mantap & tekad sudah bulat, persiapkan hati untuk melangkah ke peminangan. Dianjurkan, memulai lamaran dengan hamdalah & pujian lainnya kepada Allah SWT. Serta Shalawat kepada Rasul-Nya. Abu Hurairah r.a. menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Setiap perkataan yang tidak dimulai dengan bacaan hamdalah, maka hal itu sedikit barakahnya (terputus keberkahannya)” HR Abu Daud, Ibnu Majah & Imam Ahmad.
Setelah peminangan disampaikan, biarlah pihak wanita & wanita yang bersangkutan untuk mempertimbangkan. Sebagian memberikan jawaban segera, sebelum kaki bergeser dari tempat berpijaknya, sebab menikah mendekatkan kepada keselamatan akhirat, sedang calon yang datang sudah diketahui akhlaqnya, sebagian memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memberi kepastian apakah pinangan diterima atau ditolak, karena pernikahan bukan untuk sehari dua hari.
Apapun, serahkan kepada keluarga wanita untuk memutuskan. Mereka yang lebih tahu keputusan apa yang terbaik bagi anaknya. Anda harus husnudzan pada mereka. Bukankah ketika meminang wanita berarti anda mempercayai wanita yang diharapkan oleh anda beserta keluarganya.
Keputusan apapun yang mereka berikan, sepanjang didasarkan atas musyawarah yang lurus, akan baik dan Insya Allah memberi akibat yang baik bagi anda. Tidak kecewa orang yang istikharah & tidak merugi orang yang musyawarah. Maka apapun hasil musyawarah, sepanjang dilakukan dengan baik, akan membuahkan kebaikan. Sebuah keputusan tidak bisa disebut buruk atau negatif, jika memang didasarkan kepada musyawarah yang memenuhi syarat, hanya karena tidak memberi kesempatan kepada anda untuk menjadi anggota keluarga mereka. Jika niat anda memang untuk silaturrahim, bukankah masih tersedia banyak peluang untuk menyambung?
Anda telah meminangnya dengan hamdalah, anda telah dimampukan datang oleh Allah Yang Maha Besar. Dia-lah Yang Maha Lebih Besar. Semuanya kecil. Ada pelajaran yang sangat berharga dari Bilal bin Rabbah tentang meminang. Ketika ia bersama Abu Ruwaihah menghadap kabilah Khaulan, Bilal mengemukakan : “Jika pinangan kami anda terima, kami ucapkan Alhamdulillah. Dan kalau anda menolak, maka kami ucapkan Allahu Akbar.” Maka, kalau pinangan yang anda sampaikan ditolak, agungkan Allah, semoga anda tetap berbaik sangka kepada Allah & juga kepada keluarganya. Sebab bisa jadi, penolakan merupakan jalan pensucian jiwa dari kedzaliman diri sendiri, bisa jadi penolakan merupakan proses untuk mencapai kematangan, kemantapan & kejernihan niat. Sementara ada banyak hal yang dapat mengotori niat. Bisa jadi Allah hendak mengangkat derajat anda, kecuali anda justru malah merendahkan diri sendiri. Tapi hati perlu diperiksa, jangan-jangan perasaan itu muncul karena ujub.
Kekecewaan, mungkin saja timbul. Barangkali ada perasaan yang perih, barangkali juga ada yang merasa kehilangan rasa percaya diri saat itu. Ini merupakan reaksi psikis yang wajar, kecewa adalah perasaan yang manusiawi, tetapi ia harus diperlakukan dengan cara yang tepat agar ia tidak menggelincirkan ke jurang kenistaan yang sangat gelap. Kecewa memang pahit. Orang sering tidak tahan menanggung rasa kecewa, mereka berusaha membuang jauh-jauh sumber kekecewaan. Sekilas nampak tidak ada masalah, tetapi setiap saat berada dalam kondisi rawan. Perasaan itu mudah bangkit lagi dengan rasa sakit yang lebih perih. Dan yang demikian tidak dikehendaki Islam. Islam menghendaki kekecewaan itu menghilang perlahan-lahan secara wajar. Sehingga kita bisa mengambil jarak dari sumber kekecewaan dengan tidak kehilangan obyektivitas & kejernihan hati, kita menjadi lebih tegar, meskipun proses yang dibutuhkan untuk menghapus kekecewaan lebih lama.
Kalau anda merasa kecewa, periksalah niat anda. Dibalik yang dianggap baik, mungkin ada niat yang tidak lurus. Periksalah motif-motif yang melintas dalam batin. Selama peminangan hingga saat menunggu jawaban. Kemudian biarkan hati memproses secara wajar sampai menemukan kembali ketenangan secara mantap.
Tetapi kalau jawaban yang diberikan oleh keluarga wanita sesuai harapan, berbahagialah sejenak. Bersyukurlah. Insya Allah kesendirian yang dialami dengan menanggung rasa sepi sebentar lagi akan menghapus kepenatan selama di luar rumah. Insya Allah sebentar lagi.
Tunggulah beberapa saat. Setelah tiba masanya, halal bagi anda untuk melakukan apa saja yang menjadi hak anda bersamanya. Akan tiba masanya anda merasakan kehangatan cintanya. Kehangatan cinta wanita yang telah mempercayakan kesetiaannya kepada anda. Setelah tiba masanya, halal bagi anda untuk menemukan pangkuannya ketika anda risau.
Selama menunggu, ada kesempatan untuk menata hati. Melalui pernikahan Allah memberikan banyak keindahan & kemuliaan. Wanita boleh menawarkan Islam memberikan penghormatan yang suci kepada niat & ikhtiar untuk menikah. Nikah adalah masalah kehormatan agama, bukan sekedar legalisasi penyaluran kebutuhan biologis dengan lawan jenis. Islam memperbolehkan kaum wanita untuk menawarkan dirinya kepada laki-laki yang berbudi luhur, yang ia yakini kehormatan agamanya, dan kejujuran amanahnya menjadi suaminya. Dan Khadijah r.a atas teladan bagi wanita yang bermaksud untuk menawarkan diri.
Sikap menawarkan diri menunjukkan ketinggian akhlaq & kesungguhan untuk mensucikan diri. Sikap ini lebih dekat kepada ridha Allah & untuk mendapatkan pahala-Nya, Allah pasti mencatatnya sebagai kemuliaan & mujahadah yang suci. Tidak peduli tawarannya diterima atau ditolak, terutama kalau ia tidak mempunyai wali. Insya Allah, jika sikap menawarkan diri dilakukan dengan ketinggian sopan santun, tidak akan menimbulkan akibat kecuali yang maslahat. Seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan yang mendalam pasti akan meninggikan penghormatan seperti ini, kecuali laki-laki yang rendah & tidak memiliki kehormatan, kecuali sekedar apa yang disangkanya sebagai kebaikan.
Imam Bukhari menceritakan cerita dari Anas r.a ada seorang wanita yang datang menawarkan diri kepada Rasulullah SAW dan berkata : “Ya Rasulullah! Apakah baginda membutuhkan daku?” Putri Anas yang hadir & mendengarkan perkataan wanita itu mencela sang wanita yang tidak punya harga diri & rasa malu, “Alangkah sedikitnya rasa malunya, sungguh memalukan, sungguh memalukan.” Anas berkata kepada putrinya : “Dia lebih baik darimu, Dia senang kepada Rasulullah SAW lalu dia menawarkan dirinya untuk beliau!” (HR Bukhari)

Allah tidak pernah ingkar Janji, tenanglah...

Sering kita beranggapan bahwa rizqi itu adalah hasil kerja keras dan usaha kita sendiri. Padahal sebagai makhluk yang diciptakan oleh sang Pencipta, tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha & berdoa. Hasil akhirnya, mutlak hanya Allah jua-lah yang menentukan. Dalam surah Saba’ ayat 39 Allah SWT telah berfirman, “katakanlah: sesungguhnya tuhanku melapangkan rizqi bagi siapa yang dikehendaki-Nya & menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Allah akan menggantinya, dan Dia-lah Pemberi Rizqi yang sebaik-baiknya.”


Dengan berpegang pada wahyu Allah, diharapkan setiap manusia tidak akan cepat putus asa dalam mencari rizki. Sarana untuk mencari rizki itu bermacam-macam, ada yang bekerja sebagai kuli bangunan, ada juga yang menekuni bisnis internet dan lain-lain, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita.






Sungguh, Allah tidak pernah mengingkari janji, bagi hamba yang selalu berpegang teguh pada aturan-Nya. tidak usah khawatir tidak ada uang, begitu ucapan bijak yang saya pelajari dari sahabat racheedus yang sedang Belajar Memaknai Hidup, bahkan untuk saat inipun saya sedang tidak punya uang sama sekali, bahkan hal semacam ini tidak hanya hari ini, tapi sering terjadi. Dalam hidup ini jangan dibuat susah cukup jalani apa adanya, toh kita masih disayang sama Allah.